Labels

Rabu, 16 Januari 2013

Dear Indonesiaku

Hey kamu. Iya kamu. Kamu itu sedang di perbincangkan. Banyak yang mengira bahwa kamu itu “nothing”, bahwa kamu itu nol besar. Aku punya sebuah surat untuk mu. Semoga surat ini bisa membuatmu sedikit membuka mata dan juga telinga.

Teruntuk indonesiaku yang ku cinta dan juga ku sayang.

Kamu adalah Negara dengan keindahan alam yang tiada banding. Aku akui bahwa sekali melihat keindahan milikmu. Kerinduan yang mendalam akan menggandrungiku.
Mimpi-mimpi indah selalu membasahiku. Namun apalah daya, aku terkekang oleh gaya yang menghentikan langkahku untuk bisa mencium mu.

Kamu adalah Negara yang penuh dengan pengorbanan. 350 tahun lebih engkau berjuang untuk mengusir penjajah dari  tubuh subur mu. Darah, keringat bahkan nyawa sekalipun banyak yang berjatuhan di tubuhmu. Semua itu karena apa ? karena kamu adalah negara satu-satunya yang memiliki kecantikan yang begitu rupawan.

Aku bisa apa ? aku hanya bisa merasakan dan mengingat betapa susahnya kakek buyut ku berjuang untuk mu. Berjuang untuk kebebasan mu. Berjuang untuk masyarakat masa depanmu agar bisa menghirup manisnya keindahan akan kehidupan hidup yang merdeka.

Indonesiaku, Sekarang kamu berada dalam kondisi yang beegiiituuuu memprihatinkan. Jakarta yang kau jadikan anak emas sedari dahulu. Kini tengah dilanda dengan kegundahan.  Gundah akan kemacetan yang tidak kunjung berhenti. Ditambah lagi permasalahan banjir yang baru-baru ini bisa mempusingkan diri.

Indonesiaku, kau adalah Negara dengan masyarakat ke 4 terbanyak di Dunia. Andai saja seluruh pendudukmu mampu bersatu, kemudian saling membantu. Aku yakin. Kamu akan menjadi Negara yang tidak di penuhi hutang.

Indonesiaku, Dahulu wajahmu cantik nan berseri. Tetapi  Sekarang wajahmu kusut dan kotor. Wajahmu dipenuhi oleh koruptor-koruptor keji yang tidak tahu diri. Banyak masyarakatmu yang membutuhkan uluran tangan mu. Membutuhkan kepedulianmu. Membutuhkan kasih sayangmu. Tetapi engkau hanya bisa duduk terdiam dan membisu.

Indonesiaku. Janganlah engkau ragu. Sekarang banyak pemuda-pemudi yang mencintaimu. Banyak pemuda-pemudi yang berjuang untuk mempertaruhkan namamu. Mereka mampu mendirikan pergerakan yang akan meninggikan kembali nama mu. Mengharumkan kembali nama mu. Mencintai mu dengan sepenuh hati dan juga ketulusan tanpa pamrih. Mereka bersatu dalam keteguhan yang menjadikan kamu sebagai tumpuan kehidupan.

Indonesiaku. Aku bermimpi, berdoa dan juga berusaha agar engkau tidak terus terjatuh. Doakan putra-putri mu agar mampu membangun kembali apa yang sudah lama terjatuh. 

Sekian surat dari ku. Semoga kamu tertidur dalam mimpi indahmu. Dan terbangun dalam kondisi primamu.

 Dear Indonesiaku, cintaku padamu tak akan luntur dimakan waktu.

Regards. Achmad R. Nurbiansyah  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar